Wednesday, 02 Jul 2025
Home
Search
Menu
Share
More
admin ale on Berita Umum
7 Jun 2025 08:31 - 2 minutes reading

Parma, Supermarket Pemain Klub-klub Serie-A

Parma : Hernan Crespo dan Pelatih Alberto Malesani


Nerazzurriale.com : Parma, Supermarket Pemain Klub-klub Serie-A

Kedatangan Chivu ke Inter secara resmi hanya menunggu waktu pengumuman ke publik. Dengan kedatangannya, Chivu berpotensi membawa serta anak-anak asuhnya dari Parma ke Inter. Hal ini umum terjadi di kancah sepakbola dunia. Sebagaima yang dilakukan Erik Ten Hag membawa kembali Andre Onana dari Inter ke Manchester United saat ia melatih klub tersebut. Bahkan dari rumor yang beredar, Inzaghi dikabarkan menginginkan kuartet Inter untuk kembali diasuhnya di Al-Hilal; Barella, Bastoni, Calhanoglu dan Acerbi walaupun Barella dan Bastoni telah menyatakan ketidaktertarikannya untuk meninggalkan Inter.

Inter, dikabarkan mengincar beberapa pemain Parma yang bersinar di bawah kepelatihan Chivu. Sebut nama-nama seperti penyerang Ange-Yoan Bonny, pemain bertahan Giovanni Leoni, dan pemain tengah Adrian Bernabe. Hal ini tak lepas juga dari ketertarikan Inter terhadap potensi yang dapat mereka keluarkan dan harga jual yang dapat naik secara signifikan dengan usia mereka yang masih muda; Bonny 21 tahun, Leoni 19 tahun dan Bernabe 24 tahun. Namun, tahukah kamu bahwa Parma dikenal dengan bisnis mereka mengembangkan talenta muda kemudian menjualnya ?

Parma tercatat menjual pemain-pemain muda berbakat yang mereka kembangkan sejak era 1990an di pentas Seria-A. Rekor mereka dipegang oleh penjualan Hernan Crespo ke Lazio di musim 2000/2001 senilai €56.81 juta diikuti Gianluigi Buffon ke Juventus di 2001 senilai €52.88 juta. Penjualan Buffon ke Juventus memecahkan rekor penjualan dunia saat itu untuk seorang penjaga gawang. Selainnya, terdapat nama-nama beken seperti Veron, Cannavaro, Ariel Ortega, Gianfranco Zola, Panucci, Lilian Thuram, Alessandro Nesta dan Filippo Inzaghi yang juga pernah memperkuat Parma dan kemudian dijual ke klub lain.

Dengan pemain-pemain muda berbakat saat itu, Parma berhasil meraih trofi pada beberapa kejuaraan; Piala Italia, Piala Super Italia, Piala Winners, Piala Super Eropa dan Piala UEFA dari tahun 1991 hingga 2001. Sayangnya, Parma belum pernah memasang trofi juara Serie-A sekalipun dalam lemari kabinet mereka. Mungkin hal ini juga disebabkan oleh kebiasan penjualan pemain-pemain berbakat mereka sebelum sempat merasakan Scudetto walaupun bisnis ini tetap menjamin mereka berada di kasta tertinggi di Serie-A hingga beberapa musim lamanya. Parma, terdegradasi ke Serie-B di musim 2008/2009 setelah hanya menempati posisi 19 di klasemen akhir namun kembali ke Serie-A di musim berikutnya.