Roma, 5 Mei 2002 – Kegagalan Inter dalam perburuan Scudetto setelah dikalahkan Lazio 4-2
Inter mengakhiri musim 2024/2025 tanpa diganjar trofi. Setelah kegagalan mereka dalam mempertankan Coppa Italia dan Scudetto, Inter juga dipermak PSG di final Liga Champions dalam skor yang memilukan, 5-0.
Situasi yang sama juga pernah dialami Inter di musim 2001/2002. Inter memimpin klasemen dengan selisih poin yang tipis, 69, satu poin di atas Juventus (68) dan Roma (67). Poin ini didapat dari 20 kemenangan 9 hasil seri dan 4 kekalahan sepanjang musim. Pada pertandingan terakhir, Inter diharapkan dapat menjaga selisih ini melalui pertandingan melawan Lazio. Sayangnya, Inter gagal menang, di tempat lain, Juventus dan Roma masing-masing menang atas lawan mereka, Udinese dan Torino. Simone Inzaghi mencetak gol di menit ke 73 untuk Lazio, menggagalkan harapan Scudetto Inter yang sangat dekat dengan titel Scudetto pertama mereka sejak 1989. Inter pun terpeleset dalam perburuan Scudetto dan mengakhiri musim tanpa trofi. Hari itu dikenal sebagai hari kehancuran inter.
Nerazzurriale : Simone Inzaghi menjadi salah satu momok bagi Inter dengan mencetak gol di menit ke-73
Kini, dejavu seolah membayangi. Inter terpeleset dari Napoli dengan selisih 1 poin saja. Dari era Moratti hingga Marotta, Inter terpeleset dibawah Simone Inzaghi yang hanya berbeda status, dahulu lawan kini menjadi kawan. Apakah ini akibat “dosa” Inzaghi di masa lalu yang menjadi karma terhadap Inter hingga mengakhiri musim tanpa Scudetto ?