Munich, 31 Mei 2025 Waktu Setempat – Lautaro Martines tertunduk lesu setelah kekalahan melawan PSG di laga final Liga Champions 2025
Inter Milan dipastikan tidak mendapatkan satu trofipun musim ini dari mimpi target semula mereka untuk meraih treble winner setelah dilumat PSG di final Liga Champions dengan skor mencolok 5-0. Inter telah kehilangan peluang untuk menjuarai Coppa Italia setelah dikandaskan saudara tua mereka AC Milan dibabak semifinal dengan skor agregat 1-4 pada April lalu. Inter juga terpeleset dalam perburuan Scudetto terhadap Napoli setelah mengalami kekalahan beruntun terhadap Bologna dan Roma di Serie-A masing-masing dengan skor tipis 1-0 dan 0-1. Semua kekalahan Inter tersebut terjadi di bulan April. Mimpi Inter untuk meraih satu-satunya trofi di musim ini pada akhirnya kandas setelah kekalahan memalukan dari PSG dini hari tadi.
Inter khususnya di sektor pertahanan, mulai terlihat menunjukkan penurunan performa sejak bulan tersebut dimana Inter mulai sering kebobolan dan kurang disiplin dalam menjaga lini pertahanan saat dikalahkan AC Milan yang bermain cepat di Coppa Italia, membiarkan Muller tanpa pengawalan, walaupun Inter menang 1-2 saat bertandang Munich menghadapi Bayern Munchen. Sektor pertahanan Inter juga dipertanyakan ketika membiarkan Hakimi tanpa pengawalan menceplos gawang Sommer, dan kurang sigapnya Bastoni dalam mengawal Doue dan Kvaratskelia yang menyebabkan Inter semakin jauh tertinggal dalam duel final Liga Champions 2025 dini hari tadi.
Inter, mengalami masalah serius di sisi kiri pertahanan mereka dengan Dimarco yang sangat rentan terhadap serangan balik. Inter pun harus meremajakan sektor tengah pertahanan mereka karena bagaimanapun kualitas Acerbi, ia tak lagi muda. Selain di sisi pertahanan, Inter membutuhkan kreativitas yang masih segar di lini tengah karena Mhkitaryan yang terlihat kehabisan energi di setiap permainan dan Calhanoglu yang tidak memiliki pengganti yang sepadan.
Praktis, Inter kini hanya menatap Piala Dunia Antarklub yang akan diselenggarakan di pertengahan Juni dengan harapan menjadi juara untuk menghapus kesedihan yang mereka dapatkan setelah satu musim yang buruk.