Wednesday, 02 Jul 2025
Home
Search
Menu
Share
More
admin ale on Fokus Legenda Profil
30 May 2025 14:14 - 3 minutes reading

Trofi Liga Champions, Satu-satunya yang Kurang dari Seorang Lautaro Martinez

Lautaro Martinez vs Bayern Munchen Champions League Quarter Final


Nerazzurriale.com : Trofi Liga Champions, Satu-satunya yang Kurang dari Seorang Lautaro Martinez

Lautaro Martinez, telah di Inter sejak 2018, dalam usia yang masih tergolong muda, 20 tahun. Ia berkembang tahun demi tahun menjadi profesional sejati hingga akhirnya menyandang ban kapten, dipuncak usia prima rata-rata seorang pesepakbola, 26 tahun. Ia telah memenangkan Piala Dunia bersama negerinya, Argentina tiga tahun silam di 2022. Ia menjadi pahlawan di final Copa America 2024 dengan gol semata wayang-nya di babak tambahan setelah mengalahkan Colombia di partai puncak, sekaligus menobatkan dirinya menjadi top skorer dalam turnamen itu. Bersamanya, Argentina berhasil mengkawinkan trofi Piala Dunia dengan Copa America.

Di level klub, Inter Milan, Lautaro telah memenangkan 2 kali Scudetto, pada edisi 2020/2021 dan 2023/2024. Ia juga membantu Inter meraih beberapa trofi penting lainnya yakni juara Coppa Italia 2 kali dan 3 kali Supercoppa Italiana. Hanya sayangnya, Inter tak memenangkan trofi Liga Champions edisi 2023 lalu meskipun telah sampai ke partai puncak. Inter hanya menyandang status finalis setelah dikalahkan Manchester City melalui gol semata wayang Rodri. Kali ini, Lautaro bersama Inter diberikan kesempatan yang kedua untuk menebusnya. Namun demikian, lawan yang akan mereka hadapi tak bakal mudah, Paris Saint-Germain.

PSG masih bercita-cita memenangkan semua trofi dalam satu musim ini setelah menjadi kampiun Lique 1 dan Coupe de France. Di kancah Eropa, PSG hanya permah mendapatkan sekali juara dari Piala Winners EUFA (UEFA Cup Winners’ Cup) di tahun 1997. Maka dari itu, mimpi mereka untuk merengkuh trofi yang lebih penting dan paling prestisius di kancah Eropa, jawara Liga Champions, mereka jaga dan tumbuhkan.

Dalam kesempatan wawancaranya dengan UEFA, Lautaro ditanya tentang lawannya di final nanti, PSG. “Mereka adalah tim yang kuat dan kompak yang menyerang dan bertahan dengan baik, jadi kita harus waspada terhadap mereka. Beberapa pemain mereka dari lini tengah ke atas adalah pemain kunci yang suka mengganggu. Kita mengenal banyak dari mereka; mereka pernah bermain di Italia. Kita perlu melihat kekuatan dan kelemahan mereka, yang dapat kita manfaatkan untuk menjadikannya pertandingan dan final yang hebat. Yang terpenting, kita perlu menikmatinya, karena ini adalah kompetisi yang sulit dan kita telah mencapai final dua kali dalam tiga tahun terakhir, jadi kita pantas mendapatkannya. Kita telah bekerja keras, rendah hati, dan ingin terus berkembang”.

Kemenenangan di partai puncak penting untuk Inter Milan dan Italia secara umum. Bagi Lautaro secara pribadi, status juara Liga Champions akan menaikkan ratingnya untuk pencapaian penghargaan selanjutnya, Balon d’Or. Hal itu akan menjadi “icing on the cake” yang sesungguhnya. Semoga berhasil Lautaro!