Kamis, 18 Sep 2025
Home
Search
Menu
Share
More
admin ale pada Berita
29 Agu 2025 07:12 - 2 menit reading

Bukan Mengejutkan, Pelatih Legendaris Inter dipecat dari Klubnya!

Nerazzurriale.com : Jose Mourinho dipecat Fenerbahce setelah gagal dalam play-off liga champions 2025/2026

José Mourinho, sosok legendaris dunia sepak bola khususnya bagi para tifosi Inter Milan, mengakhiri masa jabatannya sebagai pelatih kepala Fenerbahçe pada tanggal 29 Agustus 2025, hanya beberapa hari setelah timnya gagal lolos ke babak grup Liga Champions. Fenerbahçe tersingkir dari ambisi besar mereka setelah kalah agregat 1–0 dari Benfica di babak play-off Liga Champions. Kegagalan ini diduga menjadi pemicu pemutusan kontrak Mourinho.

Pada musim sebelumnya, Fenerbahçe hanya finis di posisi kedua, tertinggal 11 poin dari juara Galatasaray. Tanda-tanda ketidakstabilan pun muncul sejak awal musim baru, dengan hanya satu kemenangan dan satu imbang sebelum pemecatan. Bukan hal yang baru jika Mourinho melakukan serangkaian kontroversi, ia sering mengkritik kondisi Liga Turki dan standar kepemimpinan wasit secara terbuka—dengan komentar yang diduga melecehkan, seperti menyebut bench Galatasaray “saling lompat seperti monyet,” yang memicu tuduhan rasis dan sampai dilaporkan secara resmi. Selain itu, insiden fisik seperti mencubit hidung pelatih Galatasaray, Okan Buruk, juga menambah tekanan terhadapnya.

Selama kurang lebih 62 pertandingan, Mourinho mencatat 37 kemenangan, 14 imbang, dan 11 kalah di semua kompetisi bersama Fenerbahçe. Menurut laporan, Mourinho pun menerima kompensasi sekitar €9 juta—menambah jumlah total pesangon yang telah ia terima sepanjang kariernya hingga mencapai lebih dari €100 juta.

Jose Mourinho dengan gesture tangan diborgol ketika pertandingan Inter Milan melawan Sampdoria 2010

Di Inter Milan, Walau masa kepelatihannya sangat sukses — membawa treble (Serie A, Coppa Italia, Liga Champions), ia juga meninggalkan banyak momen panas yang penuh drama dan kontroversi. Mourinho sering berkonflik dengan jurnalis Italia. Ia kerap menggunakan kata-kata sinis dan menyerang media yang mengkritik gaya main Inter. Salah satu contoh paling terkenal adalah ketika ia menyebut media Italia “intellectually dishonest”, menuduh mereka tidak adil dalam meliput Inter dibanding rivalnya, terutama Juventus dan Milan. Bahkan, pada 2010, dalam pertandingan melawan Sampdoria, Mourinho melakukan selebrasi dengan gesture tangan seolah diborgol di depan kamera TV, menuding wasit “mencuri” laga dari Inter. Aksi itu membuatnya diskors tiga pertandingan dan dikenai denda besar.