Milan, 25 Agustus 2026 – Inter Milan tampil trengginas kala menghancurkan Torino 5-0 dalam lanjutan Serie A, dan sekali lagi nama Lautaro Martínez muncul sebagai figur sentral kemenangan. Sang kapten tidak hanya mencatatkan namanya di papan skor, tetapi juga memperlihatkan kepemimpinan matang serta naluri predatornya dalam memanfaatkan kesalahan lawan.
Peran Sentral dalam Skema Inter
Sejak menit awal, Lautaro tampil sebagai titik fokus serangan Nerazzurri. Ia tidak sekadar menjadi penyerang murni, melainkan juga penghubung antara lini tengah dan depan. Pergerakan tanpa bolanya kerap membuka ruang bagi Marcus Thuram maupun gelandang kreatif seperti Barella dan Çalhanoğlu untuk masuk ke area berbahaya.
Dengan visi bermain yang semakin matang, Lautaro lebih banyak turun ke lini tengah untuk menarik bek lawan, lalu cepat berbalik menekan ke kotak penalti. Pola ini membuat lini belakang Torino beberapa kali kehilangan organisasi, yang akhirnya dimanfaatkan Inter untuk menekan tanpa ampun.
Kepemimpinan yang Terlihat di Lapangan
Sebagai kapten, Lautaro tidak hanya memimpin lewat gol, tetapi juga dengan gestur dan komunikasi. Ia sering terlihat memberi arahan, memotivasi rekan setim, dan bahkan mengatur pressing saat Inter kehilangan bola. Intensitas yang ia tunjukkan menular ke seluruh skuad: agresif, cepat merebut bola kembali, dan langsung menyerang.
Kepemimpinan inilah yang membuat Inter tampil begitu solid, seolah tidak memberi ruang Torino untuk bernapas.
Lautaro Martinez merayakan golnya ke gawang Torino pada pertandingan pembuka Serie-A Inter vs Torino
Gol ke-3: Naluri Seorang Predator
Momen paling mencolok datang di babak kedua ketika Inter sudah unggul dua gol. Torino berusaha membangun serangan dari belakang, namun kesalahan operan fatal di lini belakang langsung dihukum. Lautaro membaca situasi dengan cermat, bergerak cepat mencuri ruang, lalu menuntaskan peluang dengan penyelesaian klinis ke pojok gawang.
Gol tersebut menjadi cerminan khas permainan Lautaro: kesigapan membaca kesalahan lawan, kecepatan dalam mengambil keputusan, dan insting mencetak gol yang tajam. Itu bukan sekadar gol ketiga bagi Inter, melainkan pukulan psikologis yang meruntuhkan sisa perlawanan Torino.
Simbol Konsistensi Inter
Dengan performa seperti ini, Lautaro Martínez sekali lagi membuktikan bahwa dirinya bukan hanya penyerang utama, melainkan juga motor emosional Inter Milan. Gol dan kepemimpinannya di laga kontra Torino mempertegas statusnya sebagai ikon Nerazzurri dan sosok yang membawa standar tinggi bagi tim asuhan Cristian Chivu.
Inter boleh saja memiliki banyak bintang, namun jelas bahwa Lautaro adalah kompas yang mengarahkan permainan. Seorang kapten yang tidak hanya berbicara lewat kata-kata, tapi lewat aksi nyata di lapangan.