Kemenangan besar Inter Milan 5–0 atas Torino pada pekan pembuka Serie A 2025/26 membawa banyak pujian untuk skuat asuhan Cristian Chivu. Salah satu nama yang paling mencuri perhatian adalah Petar Sucic, gelandang muda yang tampil penuh percaya diri ketika mengisi posisi Hakan Calhanoglu yang absen karena skorsing.
Namun, kembalinya Calhanoglu pada pekan berikutnya justru menghadirkan dilema baru bagi Chivu. Bagaimana caranya menjaga keseimbangan tim ketika seorang pemain muda tampil meyakinkan, sementara sang bintang utama siap kembali ke lapangan?
Sucic Buktikan Diri
Sucic tampil dominan di lini tengah melawan Torino. Dengan umpan-umpan progresif dan keberanian dalam distribusi bola, ia membuat transisi Inter terlihat cair. Kehadirannya di samping Barella dan Mkhitaryan membuat Inter tetap agresif meski tanpa Calhanoglu. Publik pun langsung menaruh harapan besar pada sang gelandang muda.
Calhanoglu Tetap Tak Tergantikan
Meski begitu, sulit mengabaikan kualitas Calhanoglu. Sejak didatangkan dari AC Milan, ia menjadi jantung permainan Inter, pengatur ritme serangan, sekaligus spesialis bola mati. Statistik beberapa musim terakhir menegaskan bahwa Inter sangat bergantung pada visi dan kreativitasnya. Kehadirannya membawa stabilitas yang belum bisa sepenuhnya ditiru oleh Sucic.
Cristian Chivu menghadapi dilema dalam menentukan starting IX pada pertandingan selanjutnya
Opsi Taktis Chivu
Inilah yang membuat Chivu dihadapkan pada pilihan sulit. Ia bisa mengembalikan Calhanoglu ke peran utama dan menurunkan Sucic ke bangku cadangan atau mencoba menggabungkan keduanya dalam formasi tiga gelandang bersama Barella dengan mengorbankan Mkhitaryan ke bangku cadangan, atau rotasi situasional, menurunkan Sucic dalam laga-laga tertentu untuk menjaga ritme dan memberi Calhanoglu ruang istirahat.
Chivu sendiri dalam konferensi pers menekankan bahwa ia ingin menjaga fleksibilitas tim. Menurutnya, Inter bisa bermain dengan dua atau tiga gelandang tengah, tergantung lawan yang dihadapi.
Dilema yang Menguntungkan
Meski disebut sebagai dilema, situasi ini sebenarnya menguntungkan Inter. Chivu kini memiliki kedalaman skuat yang lebih baik dibandingkan musim sebelumnya. Jika Sucic bisa terus konsisten, Inter memiliki alternatif nyata ketika Calhanoglu absen.
Kini, semua mata tertuju pada laga berikutnya: apakah Chivu langsung mengembalikan Calhanoglu sebagai starter, atau memberi kesempatan lanjutan bagi Sucic untuk membuktikan diri di panggung besar?
Satu hal yang pasti: kompetisi sehat di lini tengah akan membuat Inter semakin tangguh dalam perjalanan panjang musim 2025/26.